Assalamu'alaikum wr.wb Selamat Datang di Blog KISWOYO Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta semoga para pembaca merasa terkesan dan sering mampir di blog ini serta Terima Kasih atas kunjungannya. SEMOGA BERMANFAAT SILAHKAN KLIK DI SINI BAGI PARA PENGUNJUNG YANG INGIN TAHU VIDEO DAN REKAMAN CIPTAKAN LAGUMU.COM

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 17 November 2012

Makalah tentang teknik tatah sungging pembuatan wayang kulit secara umum



Kata  Pengantar


 Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin puji syukur selalu kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunianya kepada kita seklian, sehingga kita masih dalam keadaan sehat dan selamat atas pertolongan dari-Nya.

Salawat dan salam tak lupa kita curahkan kepada nabi agung kita nabi akhir zaman nabi yang tidak ada selain beliau nabi pembawa kebenaran nabi pembawa keselamatan dunya wal akhirah nabi yang sabar yaitu nabi Muhammad SAW. Beserta sahabat-sahabat dan keluarga. Allahu ma Amiin.

Pertama-tama saya sebagai penulis makalah mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan materi yang menurut saya hal ini sangatlah jarang kita dapatkan baik itu dari SD, SMP, maupun SMA. Beliau adalah Drs. Sutopo M.Sn

Saya sangat berterima kasih kepada beliau karena dengan perantara beliau memberikan sebuah materi ini saya menjadi mengetahui hal-hal yang begitu langka dang jarang kita jumpai di dalam kehidupaan modern sat ini. Yaitu materi tentang kunjungan cara pembuatan tatah sungging dan lebih tepatnya pembuatan wayang kulit.

Dengan beliau memberikan materi ini kepada kami, ini merupakan suatu kebanggan besar dan ilmu langka yang sebenarnya kami tidak mendapatkan, namun atas perantara beliau kami semua bisa tahu dan mengerti sedikit-demi sedikit tentang proses pembuatan wayang kulit/ tatah sungging. Meskipun kami secara praktikal tidak bisa atau belum bisa, tetapi kami setidaknya mengetahui tata cara teknik tatah sungging.

Baiklah sebelum saya mengakhiri kata pengantar ini saya sebagai mahasiswa Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta mengharapkan kepada seluruh mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa di Yogyakarta ini agar terus meningktkan pengetahuan kita terhadap pelajaran yang kita dapatkan saat ini dan melestrikan budaya wayang kulit itu sendiri. Karena wayang kulit merupakan budaya yang sangat mahal dan sangat langka. Oleh karena itu mari kita bersama-sama dengan niat yang kuat dan bersatu teguh membangun dan melestarikan budaya wayang kulit.

Dan akhir kata di pengantar ini saya ucapkan Wassalamualaikum wr.wb.



Yogyakarta, Oktober 2012


Penulis



Daftar isi


Kata Pengantar ……………………………………………1-2

Daftar Isi ……………………………………………………3

Pendahuluan ………………………………………………4-6

Pembahasan .........................................................7-9

Kesimpulan ………………………………………………..10

Daftar pustaka …………………………………………….11


Pendahuluan


Teknik Tatah Sungging di Taman Sari

Putro Wayang


Pengertian

Tatah sungging merupakan sebuah teknik menatah kulit dengan suatu pola-pola yang rumit yang dilakukan secara terus-menerus sehingga menghasilkan sebuah tatahan yang rapid an indah di pandang yang kemudian dilanjutkan dengan teknik menyungging yang merupakan teknik mewarnai dari sutu pola-pola tersebut sehingga kelengkapan pola dan keindahan serta keunikanya semakin menarik dan mencolok perhatian para penikmatnya.

Cara yang digunakan dalam menatah sungging wayang kulit berbeda-beda berdasarkan pola-pola wayang dan jenis wayang.

Adapun teknik tatah sunggingnya sebenarnya sama hanya saja waktu dan proses pembuatan polanya yang cenderung berbeda. Seperti contoh jika kita akan membuat wayang Bagong dan wayang Prabu Baladewa hal ini tingkat kerumitan dan kesulitan lebih cenderung ke wayang Prabu Baladewa karena polanya begitu rumit dang memakan waktu yang relatif lebih lama di banding wayang Bagong.

Sejarah

Sudah hampir lebih 8 tahun usaha pembuatan wayang kulit ini dibuat jadi kira-kira sekitar tahun 2004 sebuah usaha ikm ini didirikan oleh mas Putro. Sesuai namanya usaha ini pun di beri nama dengan Putro Wayang.

Dengan usaha yang tekun dan penuh percaya diri kini akhirnya ms Putro bisa memasarkan hasil tatah sunggingnya hingga ke manca Negara.

Karena banyak sekali peminat wayang entah itu yang membeli dalang wayang maupun hanya untuk sekedar oleh-oleh dari Indonesia.

Dan usaha yang sedang dijalani oleh mas Putro adalah karena beliau memiliki rasa nasionalisme yang tinggi yaitu untuk melestarikan budaya. Ini merupaka apresiasi yang sangat besar yang patut kita berikan kepada mas Putro Karena selain beliau berwirausha juga merangkap sekaligus melestarikan budaya wayang kulit. Selain itu juga karena merupakan usaha turun-temurun dari famili mas Putro sendiri.

Harga

Setiap wayang yang dibuat dan setiap wayang yang laku terjual memiliki jenis dan pola wayang yang berbeda, sehingga harganya pun ikut berbeda. Untuk modal pembuatan satu wayang kuli yang berukuran besar misalnya itu sudah memakan waktu kurang lebih satu minggu untuk menatah dan satu minggu untuk menyungging dan kira-kira dari keseluruhan menatah hingga menyungging memakan waktu kurang lebih tiga minggu untuk satu wayang.

Sedangkan harga berdasarkan jenis wayang. Misalnya saja wayang Baladewa itu memiliki tingkat kerumitan yang tinggi saat menatahnya jadi nilai jualnya pun paling tinggi dibandingkan wayang-wayang yang lainya. Harganya berkisaran antara 2-3 juta dengan modal yang begitu besar sekitar 900 ribu rupiah.

Sedangkan wayang seperti Gatot Kaca itu hanya 1,5 jutaan dan memakan modal sekitar 400-500 ribu rupiah.

Sedangkan waktu teknik tatah sungging yang paling lama dan modal paling tinggi adalah pembuatan Gunungan wayang. Itu bisa memakan waktu sekitar satu bulan lebih dengan biaya lebih dari satu juta. Oleh karena itu harga jualnya menurut mas Putro sekitar 3,5-5 juta.

Pemasaran

Untuk teknik pemasaran produk Putro Wayang ini menurut narasumber yaitu melaui brosur-brosur, dari mulut kemulut pembeli dan melalui kartu nama. Dalam kurun waktu satu bulan bisa 2-3 wayang terjual dengan kisaran harga diatas 2 jutaan. Sehingga jika di kalkulasikan selama setahun bisa kurang lebih wayang terjual 24 wayang. Bisa dikalikan dengan harga minimal 2 juta maka penghasilan mas Putro dalam setahun kurang lebih sekitar 48 juta dan mendekati 50 juta dalm setiap tahunya.



Pembahasan


    I.        Alat yang digunakan :

1.  Palu yang terbuat dari kayu pule.

2.  Tatah yang terbuat dari besi dari ruji motor sebanyak 36 buah dengan cadangan/ serepan.

3.  Panduk

4.  Pensil terbuat dari besi gunanya saat pembuatan pola.

5.  Batu asahan digunakan saat mengasah tatah

6.  Kapuk minyak digunakan untuk pelumas saat mengasah tatah.

  II.        Bahan yang  digunakan :

1.   Kulit sapi

Penjelasan : untuk bahan dari kulit sapi ini ternyata menghasilkan kualitas wayang yang kurang baik dan menarik karena wayang bisa menekuk-nekuk dan terlihat sangat jelek. Sehingga kebanyakan para pembeli banyak yang complain. Maka sekarang mas Putro tidak lagi menggunakan bahan dari kulit sapi.

2.  Kulit kerbau

Penjelasan : untuk bahan dari kulit kerbau inilah yang memiliki kualitas yang tinggi dan sangat bagus karena berdasarkan kualitas kulit maka kulit kerbau yang nomor satu. Oleh karena itu mas putro memakai dari bahan kulit kerbau.

III.        Teknik

Teknik Tatah Sungging

IV.        Kendala yang sedang dihadapi

1)  Berkurangnya kulit kerbau atau sangat jarang sekarang kulit kerbau.

2)  Harga yang relative tinggi

  V.        Proses

Kulit kerbau diawetkan dengan cara dihilangkan bulunya serta sisa-sisa daging kemudian diberi garam setelah itu di pentang dalam kondisi miring jangan sampai terkena sinar matahari karena apabila terkena sinar matahari akan mengurangi kulaitas dan corak kulit. Dalam istilah orang jawa mengatakan kulit dipentang itu di isis.

Dan setelah proses pengawetan selesai dan sudah kering. Maka selanjutnya adalah kulit di belah menjadi beberapa bagian. Biasanya satu kulit kerbau bisa dibelas menjadi 7-8.

Sesudah itu di buatlah pola terlebih dahulu untuk penatah yang masih awam, sedangkan untuk yang sudah ahli atau masternya tatah biasanya tidak perlu dibuat pola lagi karena akan memakan waktu yang lama. Kebanyakan yang sudah ahli itu lebih hapal tentang polanya.

Setelah di tatah sudah selesai proses selanjutnya adalah penyunggingan atau pewarnaan pola tatah tadi. Sehingga dengan disungging maka bentuk wayang akan semakin menarik dan lebih indah. Kemudian tahap selanjutnya atau tahapan yang terakhir itu adalah memperindah dengan pernak-pernik atau warna yang lainya kemudian di beri kayu untuk di lekatkan pada tubuh, tangan wayang.



Kesimpulan


Setiap pembuatan wayang tidak luput dari ketelitian dan ketelatenan dari para penatah maupun penyungging itu sendiri. Sehingga untuk menghasilkan wayang yang memiliki kualitas tinggi dan di minati oleh para pelanggan atau pembeli wayang kulit.

Keseluruhan proses pembuatan wayang itu sendiri memakan waktu yang berbeda-beda pada setiap teknik tatah dan sungginya. Sehingga proses pengerjaannya tidak asal-asalan dalam menciptakan sebuah produk wayang kulit unggulan. Oleh karenanya nilai jual lebih tinggi berdasarkan tingkat kerumitan dan lamanya waktu serta corak wayang yang dominan.

Dengan adanya sebuah kunjungan seperti ini dihrapkan kita lebih paham akan teknik tatah sungging dan kedepanya kita akan lebih mendalami apa proses selnjutnya dari tatah sungging.



Daftar Pustaka


Sumber :

1.  Putro Wayang jl Patehan Lor RT 18 RW 04 Yogyakarta. Telp. 0274-6880626 email : putro_wayang@yahoo.co.id

2.  google.co.id = gambar wayang Prabu Baladewa dan Gunungan Wayang.

3.  Pipet Handicraft Sugeng. Jl Patehan RT. 10 RK. 03




0 komentar: